Palang Merah Remaja – Halo Sobat Sekolah!!! Saat upacara bendera hari senin berlangsung, pasti selalu saja ada petugas yang siap siaga di belakang para peserta upacara. Mereka memakai rompi bertuliskan PMR, berpencar dan menjaga barisan di depannya, ada yang membawa tandu dan ada yang membawa perlengkapan kesehatan atau yang bisa disebut dengan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Yup, mereka ialah anggota dari ekstrakurikuler PMR.
Palang Merah Remaja atau PMR merupakan wadah kegiatan remaja di sekolah atau lembaga pendidikan normal dalam kepalangmerahan melalui program kegiatan ekstra kurikuler.
Baca Juga : Pembahasan 2. Keuntungan Ikut Ekstrakurikuler Teater
Tugas dari PMR meliputi pengadaan pengumpulan bantuan di sekolah untuk korban bencana, Bakti sosial dengan kunjungan ke rumah sakit atau panti jompo/panti asuhan untuk perawatan keluarga, gerakan kebersihan lingkungan, program persahabatan remaja palang merah regional/internasional dan masih banyak lagi. Anggota PMR terdiri dari PMR Mula untuk setingkat SD, PMR MADYA untuk setingkat SMP, PMR WIRA untuk setingkat SMA.
Adapun syarat untuk menjadi anggota pada ekstrakurikuler PMR ialah WNI atau WNA yang berdomisili di Indonesia, Berusia 7-20 tahun dan belum menikah, Berpendidikan setingkat SD, SLTP dan SLT, Bersedia mengikuti pelatihan dan pendidikan dasar kepalangmerahan serta Mendapat persetujuan orang tua/wali.
Bagaimana sobat apak sudah tahu tugas dan persyaratan mengikuti ekstrakurikuler PMR, yuk kenali lebih dalam sejarah dari Palang Merah Remaja.
Baca Juga : Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Ekstrakurikuler Paskibra di Sekolahmu
Sejarah Palang Merah Remaja
Sejarah terbentuknya PMR tidak dapat dilepaskan dari pembentukan PMI itu sendiri. Pemrakarsa pendirian PMI adalah dr. RCL Senduk dan Bahder Djohan pada tahun 1932, yang sepakat untuk membentuk sebuah badan kemanusiaan di bawah pengawasan putra – putra pribumi. Rencana tersebut ditentang oleh pemerintah Kolonial Belanda. Pada saat itu Indonesia belum merdeka, dan sudah ada organisasi palang merah Belanda bernama Nederlands Rode Kruiz Afdeling Indie (Nerkai). Awalnya Nerkai bernama Het Nederland – Indische Rode Kruis (NIRK) didirikan pada 21 Oktober 1873.
PMI baru dapat direalisasikan pendiriannya setelah proklamasi kemerdekaan ketika Buntaran, Menteri Kesehatan menyiapkan pembentukannya. Tanggal 17 September 1945 menjadi saksi pendirian badan kemanusiaan bangsa Indonesia yang lepas dari campur tangan penjajah. Penyerahan aset dari Nerkai ke PMI dilakukan pada 16 Januari 1950 setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda dan sejak saat itu PMI mulai fokus memberikan bantuan kemanusiaan pada rakyat. Setelah itu mulai ada wacana untuk mengenalkan badan kemanusiaan ini kepada remaja, dan mencetuskan ide untuk sejarah terbentuknya PMR.