SobatSekolah – Asia-Pacific Neural Network Society (APNNS) menggelar “28th International Conference on Neural Information Processing” (ICONIP 2021). Kegiatan ini berlangsung secara daring dari Indonesia mulai 8 hingga 12 Desember 2021.
Kegiatan tahunan ini rutin dilaksanakan di kawasan Asia, setelah sebelumnya berlangsung di Thailand, Australia, dan Kamboja. Untuk ICONIP 2021, berlangsung di Indonesia, tepatnya di Prime Plaza Hotel Sanur, jl. Hang Tuah no.46, Sanur, Bali.
Baca Juga : Bagas Ardian Rizki Sharing Pengalaman Inspiratif Untuk Maba UNM
ICONIP 2021 mengundang plenary speakers, antara lain Prof. Jürgen Schmidhuber (Universitas Lugano -Switzerland), Prof. Soo-Young Lee (Korea Advanced Institute of Science and Technology-Korea), Prof. P.N. Suganthan (Nanyang Technological University-Singapore) dan Prof. Guang-Bin Huang (Nanyang Technological University-Singapore).
Pertemuan Ilmiah ICONIP ke 28 ini, juga turut menghadirkan Prof. Naoyuki Kubota (Tokyo Metropolitan University-Japan), Prof. Tom Gedeon (Australian National University-Australia), dan Prof. Nojun Kwak (Seoul National University-Korea).
Gelaran Konferensi ICONIP 2021 ini bertujuan untuk menyediakan forum internasional terkemuka bagi para peneliti, ilmuwan, dan profesional industri. Khususnya yang bekerja di bidang neuroscience, neural networks, deep learning, dan bidang terkait lainnya.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempresentasikan dan mendiskusikan kemajuan kolaborasi penelitian. Selain itu, juga untuk berbagi pengalaman dan teknik baru. Beberapa negara di wilayah Asia Pasifik, turut berpartisipasi baik sebagai peserta maupun narasumber. Diantaranya Thailand, Jepang, Taiwan, Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan.
Selain itu, peserta dapat berpartisipasi dalam Lokakarya Internasional 2021 tentang Artificial Intelligence and Cyber Security (AICS 2021) dan kompetisi data mining CDMC2021. Kedua acara tersebut sama-sama terkait dengan ICONIP 2021.
Pandemi COVID-19 saat ini, membuat ICONIP 2021 yang rencananya akan berlangsung secara offline di Bali, Indonesia, terpaksa harus berlangsung secara virtual sepenuhnya.
ICONIP 2021 menerima 1093 submisi paper, sebanyak 226 paper yang terbit di LNCS, dan 177 paper di CCIS. Tingkat penerimaannya hanya 21%. Semua makalah tersebut, tersedia di situs ICONIP mulai tanggal 6 Des 2021 hingga 6 Januari 2021. Makalah tersebut telah mendapatkan review dari 677 reviewers.
ICONIP 2021 harus terselenggara secara online
Kegiatan ICONIP tahun ini memiliki 57 sesi teknis dan 7 sesi khusus serta menghadirkan 4 (empat) pembicara pleno dan 3 (tiga) pembicara undangan.
Prof. Teddy Mantoro, selaku General Chair of ICONIP 2021 dan perwakilan dari Sampoerna University yang juga menjadi tuan rumah ICONIP 2021 mengucapkan rasa syukurnya. Ia mengungkapkan banyak terima kasih kepada para penyelenggara kegiatan dan juga para panitia yang turut berkontribusi dalam jalannya kegiatan.
“Kami bersyukur memiliki penyelenggara yang kompeten dan berdedikasi. Kami sangat menghargai kerja keras mereka dalam menyukseskan konferensi ini. Tidak semua panitia hadir secara langsung di lokasi,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jum’at (10/12) silam.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh partisipan dan kontributor yang membantu suksesnya kegiatan. Sementara itu, apresiasi yang sebesar-besarnya juga ia sampaikan kepada para penulis dan peserta yang turut hadir dan berpartisipasi.
Baca Juga : Prodi Bisnis Digital UNM Ajak Milenial Sukses Jadi Digital Entrepreneurship
“Saya juga atas nama panitia ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengulas kami yang terhormat. Karena telah memberikan kontribusi yang tinggi dalam proses peninjauan konferensi ini. Penghargaan juga kami sampaikan kepada semua penulis dan peserta atas dukungannya terhadap ICONIP 2021. Saya ucapkan terima kasih dan semoga kegiatan ini bermanfaat untuk semua,” tutupnya.
Selain Sampoerna University, beberapa kampus lainnya juga turut mendukung jalannya kegiatan ini. Seperti Universitas Nusa Mandiri (UNM), Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Indonesia, Binus, dan lainnya. Acara ini juga mendapat dukungan dari Springer, CCIS, dan IEEE CIS.