Sobat Sekolah, Jakarta – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyatakan bahwa sudah lebih dari 140.000 sekolah menggunakan sistem kurikulum merdeka belajar tahun 2022-2024.
Namun, masih banyak orang yang tidak paham betul terkait Kurikulum Merdeka Belajar, Melansir dari suara.com, bahwa Kurikulum Merdeka Belajar merupakan sitem belajaran dengan intrakurikuler yang beragam, pembelajaran akan lebih maksimal sehingga siswa/i akan memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi.
Baca Juga : Kemendikbudristek, Lepas Sekat Antara Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di Jenjang SMA
Maka dari itu, dengan adanya kurikulum ini, membantu guru-guru/tenaga pendidik memilih perangkat ajar sesuai kebutuhan belajar dan minat masing-masing siswa. Kurikulum merdeka ini juga akan digunakan oleh seluruh satuan pendidikan, yakni mulai dari PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain pengertian dari kurikulum merdeka belajar, pada laman sobatsekolah.com , juga akan membahas karakteristik dan keunggulan dari kurikulum merdeka.
Baca Juga : 6 Manfaat Ikut Ekstrakurikuler di Sekolah
Karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar
Melansir dari laman Sistem Informasi Kurikulum Nasional, terdapat beberapa karakteristik utama dari kurikulum yang mendukung pemulihan pembelajaran, diantaranya :
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Baca Juga : Yuk, Kenal Lebih Dekat Dengan Ekstrakurikuler Paskibra di Sekolahmu
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar
Mengutip dari laman suara.com, bahwa kurikulum merdeka juga terdapat beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Materi menjadi lebih sederhana, mendalam dan fokus pada materi yang esensial. Oleh karenanya, peserta didik dapat belajar lebih dalam dan tidak terburu-buru.
2. Lebih merdeka atau guru memiliki keleluasaan untuk mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah juga memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik.
3. Lebih relevan dan interaktif yang mana pembelajaran melalui kegiatan proyek yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan mengeksplorasi isu-isu aktual.
