SobatSekolah, Investor – Di era digital saat ini, tentunya sering kali kita mendengar istilah Start Up. Namun, masih banyak sekali orang belum mengetahui apa itu Start Up. Di era digital, pertumbuhan Start Up sudah semakin banyak dari waktu ke waktu.
Ada beberapa Start Up besar yang memang sudah diberikan dana oleh investor kelas kakap. Namun, tak sedikit juga Start Up–Start Up baru yang berjuang untuk mencari investor, demi berjalannya program-program yang dikerjakan.
Baca Juga : Inilah 5 Fase Start Up Menjadi Unicorn
Cara Menarik Perhatian Investor Agar Mau Mendanai Start Up
Berikut ini beberapa cara untuk menarik perhatian investor agar mau mendanai Start Up kamu:
1. Membuat Profil di AngelList
Cara membuat profil Start Up, menjadi salah satu langkah awal yang dapat dilakukan, mulai dari informasi detail tentang perusahaan, produk atau layanan yang ditawarkan, dan anggota tim.
Saat kamu sudah mengisinya, hal tersebut akan memudahkan investor untuk mengetahui informasi-informasi terkait Start Up kamu.
Pastikan isi informasinya dengan detail dan menarik, supaya ada investor yang tergiur untuk memberikan dana kepadamu.
2. Membangun Network (relasi)
Dengan membangun network (relasi) kamu bisa masuk ke dalam komunitas Start Up lokal ataupun minta rekomendasi kepada temanmu yang pernah didanai oleh investor.
Dengan begitu, kamu bisa bertanya-tanya kepada mereka soal investor yang cocok untuk Start Up kamu dan bagaimana caranya presentasi di depan investor nanti. Jadi, manfaatkan dan pertahankan network-mu dengan baik.
3. Menghadiri Event
Cara lain mencari investor untuk Start Up adalah dengan menghadiri sebuah event teknologi yang ada. Sebagai contoh, biasanya di Jakarta terdapat acara Tech In Asia Conference yang dihadiri oleh ribuan peserta.
Lingkup peserta itu terdiri dari berbagai kalangan mulai dari penggiat teknologi, Start Up, Investor, dan sebagainya.
4. Manfaatkan Media Sosial
Saat ini, media sosial memang menjadi alat dalam melakukan segala hal, termasuk bagi Start Up ataupun entrepreneur untuk mencari investor ataupun melakukan branding. Kamu bisa mencari media sosial venture capital yang ada di Indonesia dan mencari-cari informasi bagaimana caranya bisa mendapatkan investasi dari perusahaan tersebut.
5. Mengikuti Program Inkubator Start Up
Program inkubator atau akselerator merupakan salah satu cara untuk dapat membantu pertumbuhan Start Up dan mendapatkan investor.
Program inkubator ini dibangun oleh para investor atau pemerintah tujuannya agar mempercepat pertumbuhan bisnis Start Up yang sudah mereka berikan dana.
Baca Juga : Start-up Butuh Inkubator Bisnis
6. Bootstrapping
Bootstrapping merupakan jalur atau strategi pengembangan usaha dimana pendiri (founder) atau pemilik (owner) usaha, memilih untuk mengandalkan kekuatan internal.
Cara Bootstrapping dapat juga diartikan merogoh kocek pribadi, baik antara sesama pendiri, maupun dana dari keluarga. Ada 2 alasan yang melatarbelakanginya yaitu karena tuntutan keadaan dan idealisme.
Idealisme maksudnya yaitu setiap Start Up memiliki nilai sendiri yang dipertahankan untuk menunjang visi bisnisnya. Kehadiran investor, yang membawa dana besar selain menguntungkan, juga akan memiliki kendali yang besar terhadap start up tersebut.
7. Pinjaman Peer-to-Peer Lending
Peer to peer lending (P2P Lending) adalah sebuah fintech yang memberikan pinjaman dana yang dapat diakses secara online, termasuk juga oleh para founder Start Up.
Prosesnya pun terbilang cukup mudah, karena tidak memakan waktu yang lama. Terdapat dua pendekatan dalam konsep peer to peer lending, yaitu sebagai peminjam atau pemberi pinjaman (Pendana).
Sebagai apapun kamu dalam hal Peer to Peer lending, kedua peran ini akan memberikan manfaat tersendiri dalam hal finansial.
Bagi para founder, kamu bisa mencoba alternatif ini. Namun, pastikan platformnya sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perhatikan tanggal jatuh tempo beserta bunganya.
8. Kompetisi
Saat ini, sudah banyak kompetisi Start Up, baik dalam taraf nasional hingga internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Kompetisi Start Up akhir–akhir ini menjadi trend dikalangan industri Start Up. Banyak sekali jenis–jenis kompetisi start up yang bermunculan, antara lain seperti Hackhathon, Ideas Competition hingga Pitching Competition.
Banyaknya event tentang kompetisi Start Up, menandakan bahwa memang sedang banyak bermunculan Start Up baru yang mayoritas didirikan oleh anak–anak muda.
Kompetisi pun menjanjikan beragam hadiah besar untuk pemenangnya. Dengan memenangkan kompetisi, para founder dapat memanfaatkan hadiahnya sebagai modal untuk mengembangkan Start Up-nya.
9. Angel Investor
Angel investor adalah individu yang memiliki kekayaan cukup banyak, hingga bersedia untuk menyediakan dana untuk suatu Start Up. Sebagai imbalannya, Start Up akan memberikan saham untuk angel investor tersebut.
Dana yang disediakan ini dapat berupa suntikkan dana investasi satu kali untuk membantu Start Up memulai dan melanjutkan bisnisnya.
10. Venture Capital
Venture capital (VC) atau yang biasa disebut dengan modal ventura, merupakan jenis pembiayaan untuk start up dan disediakan oleh para investor.
Saat ini, semakin berkembangnya trend start up baru di kalangan milenial, membuat banyak kampus menghadirkan wadah pengembangan bagi mahasiswanya, yang ingin memulai start up mereka.
Salah satu kampus yang memiliki wadah pengelolaan start up bagi mahasiswanya adalah Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), yakni BSI Start up Center (BSC).
Mahmud Syarif selaku ketua BSC menjelaskan, untuk mendorong lahirnya para start up dari kampus, melalui BSI Startup Center, kampus Universitas BSI mendorong para mahasiswanya agar merintis dan mengembangkan start up mereka.
“Untuk pemula yang ingin mempunyai start up, bisa gabung ke Incubator Center Universitas Bina Sarana Informatika (IC UBSI). Di Recruitment Tenant, nanti para pemula akan diberikan pelatihan workshop, pitching dengan investor yang nantinya akan dipertemukan dengan angel investor,” ucap Mahmud Syarif.
Bagi kami, yang ingin bergabung bersama Universitas BSI, saat ini sudah menerima penerimaan gelombang baru (PMB). Di Universitas BSI, pendaftarannya bisa memilih dari 2 cara yang dihadirkan.
Pertama dengan mengunduh aplikasi PMB-UBSI di playstore atau malalui laman bsi.pmbonline.ac.id. Selain itu, biaya kuliah di Universitas BSI terjangkau, dan bisa dengan cicilan, melalui aplikasi Danacita.