Berita  

Nur Khofifah, Atlet Pencak Silat Universitas Nusa Mandiri Selalu Optimis Jadi Juara

Atlet Pencak Silat

Sobat Sekolah, Jakarta – Pencak silat merupakan salah satu cabang olah raga bela diri asal Indonesia. Selain dapat melindungi diri, olah raga pencak silat ini juga dapat melatih konsentrasi. Hal inilah, yang melatarbelakangi Nur Khofifah, mahasiswi program studi (prodi) Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai atlet pencak silat.

Mahasiswi angkatan 2021 ini mengaku bahwa, mengenal pencak silat sejak masih duduk di bangku kelas tiga, sekolah menengah pertama (SMP). Waktu itu, berawal dari ketertarikannya pada salah satu atlet pencak silat nasional.

“Aku mulai ikut silat dari kelas 3 SMP. Terus sempat istirahat dan mulai aktif lagi ketika aku masuk pesantren setelah lulus SMP,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Selasa (12/4).

Baca Juga : Inspiratif!!! Atlet Taekwondo UNM Sabet 9 Medali di Kejuaraan Nasional Papua Open 2022

Gadis yang akrab disapa Fifah ini, tak pernah absen mendapatkan gelar juara, sejak masih sekolah sampai sekarang menjadi seorang mahasiswa. Kejuaraan terbaru yang diikuti oleh Fifah yakni Kejuaraan Pencak Silat Internasional Paku Bumi Open (PBO) IX tahun 2022.

“Kejuaraan ini diselenggarakan secara offline di Gelanggang Olah Raga (GOR) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, pada bulan Februari 2022 diikuti oleh ratusan atlet pencak silat andalan masing-masing kampus dan perguruan silat,” terangnya.

Atlet pencak silat yang berasal dari kota Batang provinsi Riau ini, berhasil mendapatkan medali emas kategori mahasiswa/dewasa putri. Jelang kejuaraan, ia mengaku tak pernah pantang menyerah dan berlatih keras untuk menjadi juara.

“Latihan rutin secara mandiri, juga dilakukan setiap hari demi melatih kepiawaian bela diri yang sudah dikuasainya. Sabtu dan Minggu, ikut latihan bareng senior dari kampus,” katanya.

Fifah mengaku bahwa, keluarga dan teman-teman yang menjadi sumber penyemangatnya di dunia pencak silat.

Baca Juga : Atlet Taekwondo Universitas Nusa Mandiri Tetap Giat Latihan di Rumah Selama PPKM Level 4

“Sebelumnya aku dilarang ikut pencak silat karena pernah cedera. Tapi, setelah aku dapat prestasi pada Februari kemarin, keluarga sangat bangga dan malah mendukung sekarang. Tentunya, juga atas dukungan kampus dan teman-teman sesama atlet UNM,” tandasnya.

Ia menambahkan bahwa, potensi yang dimiliki itu harus dikembangkan jika sudah ada bakatnya.

“Kalau sudah ada pengalaman, maka harus dilanjutkan. Sayang jika sudah lama-lama latihan tapi tidak dikembangkan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *